Wednesday, December 23, 2009

Mengatasi Kembung pada Bayi

Baby kaka uda 2 hari ini agak rewel. Kata si-mbak kalo tidur siang ga mau diturunin, minta digendong mulu (Padahal biasanya malah bobok sendiri) trus kalo malem bangun2 terus and minta nenen ampe 4-5 kali (Biasanya cuman 1 kali semalem). Pas dicek2 ternyata perutnya kembung! Langsung deh Mumu-Virna panik!! Duh gimana ya? Setelah bertanya sini-situ, ngintip blog and tips tetangga barulah dapet tips ok yaitu:
1. Oleskan baby oil sedikit lebih banyak dari biasanya pada perut, punggung dan dada
2. Lekuk kedua lutut hingga perut setelah itu
3. Kompres perut dan punggung dengan air hangat yang ditaro di botol kaca
4. Kalo dalam waktu 12 jam belum ada perubahan beri parutan bawang merah+baby oil
5. Niscaya kembungnya hilang

Setelah Baby Kaka sembuh dari kembungnya, sekarang uda ga rewel lagi, uda bobo siang sendiri tanpa musti digendong dulu. Alhamdulillah

Monday, December 21, 2009

Selamat Hari Ibu

22 December!! Hari dimana para Ibu, Mama, Bunda, Emak, Enyak layak mendapatkan apresiasi atas segala kasih sayang mereka. Mamaku, Mama Moerty sama seperti mama-mama yang lain. Yang sangat menyayangi anak-anaknya diatas segala hal di dunia. Walaupun aku tidak terlalu dekat dengan mama seperti anak lain, jarang sekali aku bilang pada Mama kalau aku sayang padanya. Aku malah sering beradu argumen dengan mama. Oh kalau aku mengingat kenakalanku pada mama, aku merasa seperti anak terkutuk.


Ini foto mamaku tersayang, yang sampai sekarang pun aku masih merasa belum bisa bahagiain. :(



Whoever you who read this blog, please be a good child, make your parents happy, keep telling them that you love them.. Small things but that means a lot for them.

Good bye Papa!

Shubuh tanggal 9 December telfonku berbunyi, ada telfon dari Mba Rosa-kakak sulungku. Dia bilang kalo Papa uda gak ada. Ternyata reaksiku tidak seperti di film2 hollywood, hanya diam, tanpa derai airmata, tidak ada kesedihan. Hampa dan kaget saja. Seperti inikah reaksi normal seorang anak ketika tau ayahnya meninggalkan dunia untuk selamanya. Tak berapa lama airmataku berderai, hatiku perih dan aku memeluk anakku erat. Berharap dengan mendekap anakku kesedihanku akan berkurang. Papa, papaku sudah pergi?? Masih tak percaya rasanya.

Karena tidak dapat pesawat pagi, aku dan keluarga naik pesawat siang dengan tujuan surabaya. Dimana kami harus menempuh 3 jam lagi untuk sampai ke Malang. Kami sampai Malang pukul 16.30 dan langsung melihat jenasah Papa. Ketika kain kafan putih itu dibuka, terlihatlah Papaku yang kusayang diam tak bergeming. Istighfar kubaca agar tak berderai airmataku yang mungkin akan menyakitkannya. Aku menangis bukan karena dia pergi, karena kalau aku menangisinya karena dia pergi itu egois. Aku menangis karena aku belum sempat membahagiakan Papa. Papa bahkan belum sempat memeluk Baby Kaka, cucu satu-satunya. Oh betapa terkutuknya aku. Maafkan aku Papa, semoga Allah mengampuni sgala dosa2 dan aku akan berusaha untuk mendoakanmu dari sini, berdoa agar malaikat berbaik hati padamu dan agar jalan surga terbentang luas untukmu.